Ads (728x90)


[PORTAL-ISLAM.ID] Koalisi Saudi-UEA yang ingin mengkudeta Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dengan mengembargo yang berakhir dengan kegagalan, sekarang mereka justru saling serang.

Dilansir Al-Jazeera (17/72017), Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Qarqash menegaskan bahwa Saudi Arabia memiliki permasalahan yaitu mendanai para teroris. Qarqash menambahkan, pejabat Saudi Arabia sendiri bersama-sama mengetahui permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Pernyataan Qarqash tersebut menjadikan anggapan bahwa UEA menuduh Saudi Arabia ketika ini sebagai salah satu negara donatur teroris.

Pernyataan ini disampaikan Qarqash ketika berkunjung ke London belum lama ini. Qarqash menuntut pengusutan tuntas terhadap kejahatan yang dilakukan Saudi Arabia wacana pendanaan para teroris.
Qarqash meyakini bahwa pemerintah Saudi Arabia sudah berusaha menyelesaikan permasalahan ini, hanya beliau tidak yakin apakah langkah yang dilakukan Saudi Arabia sudah efektif apa belum. Qarqash meminta maaf telah membuka kejahatan ini ke publik, hanya itu harus dilakukannya alasannya yaitu Saudi Arabia sudah mencoba mengatasi permasalahan tersebut.

Pernyataan Menlu UEA bergema di media umum Teluk salah satunya jawaban dari Abdullah Imadi, penulis dan sekaligus penggiat media umum Teluk. Kata Abdullah, UEA dengan terang sekarang menuduh Saudi Arabia sebagai donatur para teroris. Lanjut Abdullah, "pukulan balik" ini baiknya ditujukan kepada seluruh pemimpin Saudi Arabia, makar jahat mereka selama ini (memboikot dan menuding Qatar mendanai teroris) kesannya berbalik kepada diri mereka sendiri.


Penggiat media ternama lainnya, Yusuf Syuruf berpendapat, statement yang dilontarkan Menlu UEA tersebut yaitu bentuk awal gagalnya koalisi Saudi-UEA menggalang opini dunia terutama dalam memboikot Qatar. UEA ketika ini memanfaatkan Saudi Arabia sebagai senjata dalam menyerang Qatar. Kospirasi mereka yang beberapa hari lalu dibongkar Washington Post membuat koalisi Saudi-UEA kehilangan kepercayaan dunia internasional.

Seperti diberitakan oleh Washington Post sebelumnya, penyelidikan yang dilakukan pemerintah Qatar dan dibenarkan oleh kementrian Luar Negeri Amerika Serikat menyebutkan bahwa UEA yaitu dalang di balik peretasan kantor informasi resmi Qatar, QNA. Setelah diretas kemudian informasi bohong dari QNA disebarkan oleh media pemerintah UEA dan Saudi secara langsung. Dari informasi bohong inilah kemudian dijadikan dalih Saudi cs untuk memboikot dan memutus kekerabatan diplomatik dengan Qatar.

Sumber: Al-Jazeera


Posting Komentar