Ads (728x90)


[PORTAL-ISLAM.ID] Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Turki, Kamis (6/7/2017) pekan lalu, Presiden RI Joko Widodo menyempatkan untuk meletakkan karangan bunga di makam Mustafa Kemal Ataturk sebagai penghormatan.


SIAPAKAH Mustafa Kemal Ataturk?

Dia yaitu Bapak Sekuleris Turki alasannya menghapus Kekhalifahan Turki Utsmani.

Adalah Musthafa Kemal, pada tanggal 3 Maret 1924 melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional, memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut dari Khilafah Ustmaniyyah diganti dengan Negara Turki Sekuler.

Nama lengkapnya Ghazi Mustafa Kemal Pasha (lahir di Selanik,Yunani 12 Maret 1881, dan meninggal di Istanbul 10 November 1938). Yunani waktu itu masih di bawah kekusaan Turki Utsmani.

Ia yaitu seorang perwira militer yang memimpin revolusi Turki dan kemudian menjadi presiden pertama Republik Turki.

Dialah yang pertama kali mengubah Turki Utsmani menjadi sebuah negara sekuler. Majelis Agung Turki waktu itu menawarkan gelar di belakang namanya dengan “Attaturk”, yang berarti “Bapak Bangsa Turki”, pada 24 November 1934.

Penguasa Turki tahun 1923-1938 ini dikenal sangat anti dengan yang berbau Islam dan 'kearab-araban'. (Padahal namanya sendiri berbahasa arab).

Pakaian 'arab' dilarang, adzan dengan bahasa arab dilarang, goresan pena nama-nama masjid dengan bahasa arab dilarang.

Bahkan saking bencinya dengan goresan pena arab, Qur'an pun tidak boleh diedarkan kalau masih memakai goresan pena arab.

Matanya memerah, marah kalau melihat TULISAN ARAB.

Puluhan ulama ia buru dan gantung alasannya menentang idenya yang ingin menghapus pengaruh arab dalam masyarakat.

TAPI TAHUKAH ANDA, BAGAIMANA AKHIR TRAGIS KEMATIAN ATTATURK?

Tahukah anda, bagaimana siksaan Yang Mahakuasa pada final masanya?

Kezoliman dan pengkhianatan Kamal Ataturk hancurkan umat Islam di Turki sangat begitu kejam. Sekiranya Kamal Ataturk ini lahir di zaman adanya rasul pada ketika ketika wahyu masih ada, tentunya mampu jadi namanya akan diabadikan menyerupai Firaun, Namrud dan Abu Lahab.

Cara kematian yang Yang Mahakuasa telah datangkan kepada mereka yang zalim itu teramat tragis sekali. Kematian merekapun teramat unik. Contohnya Namrud, mati alasannya sakit kepala akhir dimasuki oleh seekor nyamuk melalui telinganya. Setiap kali ia menjerit, doktor pribadinya memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Setelah lama bergelut dengan sakaratul maut, karenanya Namrud mati dalam keadaan tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam laut.

Jadi, tidaklah heran kalau Kamal Ataturk juga mendapatkan pembalasan yang setimpal dengan pembalasan yang diterima oleh Namrud dan Firaun.

Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis  oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akhir over dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan aneka macam penyakit menyerupai penyakit kelamin, malaria, sakit ginjal dan lever.

Kemal meninggal dunia pada 10 November 1938. Kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan díganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Doktor-doktor sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka alasannya tergaruk oleh kukunya.

Di akhir-akhir hayatnya yaitu ketika menderita sakratulmaut, anehnya ia takut sekali berada di istananya dan tubuhnya merasa panas maka ia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, ia tidak dapat menahan diri daripada menjerit. Jeritan itu semakin berpengaruh sampai kedengaran di sekeliling istana.

Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam. Pada 9 November, mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah air dalam perutnya disedot keluar. Kemal kemudiannya tidak sadarkan diri selama 36 jam dan karenanya  meninggal dunia.

Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Begitu pula setelah kematiannya. Mayatnya TIDAK dimandikan, tidak dikafankan, tidak disholatkan dan tidak dikebumikan dengan segera menyerupai yang dituntut oleh aliran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.

Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya telah dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah daerah sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan gedung parlemen.

Setelah 15 tahun mayatnya hendak ditanam kembali pada tahun 1953, tetapi bumi sekali lagi tak menerimanya.

Habis ikhtiar, mayatnya dibawa pula ke satu bukit di Ankara ditanam dalam satu bangunan marmer beratnya 44 ton. Mayatnya ditanam di celah-celah kerikil marmer yang dikenal ketika ini sebagai Anitkabir Mausoleum of Mustafa Kemal Atatürk.

Ulama-ulama ketika itu mengatakan bahwa bukan hanya bumi Turki, seluruh bumi Yang Mahakuasa ini tidak akan mendapatkan Kamal Atatürk.

Begitulah cara Yang Mahakuasa menawarkan azab untuk para penentangNya di dunia ini…Semoga para penzalim (yang masih diberikan kehidupan oleh Yang Mahakuasa SWT) terhadap umat Islam dapat segera bertaubat dan bermetamorfosis pendukung dan pembela Islam.

لَقَدۡ كَانَ فِى قَصَصِہِمۡ عِبۡرَةٌ۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ‌ۗ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (QS Yusuf: 111)


Posting Komentar