Ads (728x90)


[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah rezim As-Sisi Mesir telah menghentikan dan melarang konvoi pemberian kemanusiaan dari Lembaga Ulama Islam Aljazair untuk menyeberang ke Jalur Gaza melalui gerbang perlintasan Rafah.

"Keputusan Mesir untuk memblokir masuknya konvoi pemberian sangat disayangkan dan tidak mencerminkan semangat positif yang baru-baru ini menandai korelasi Gaza-Mesir," kata Komite Nasional untuk Memecah Blokade Gaza dalam sebuah pernyataan pers.

Kafilah pemberian Aljazair ini terdiri dari 14 truk yang berisi obat-obatan, alat medis, kendaraan ambulan, dan genset untuk Rumah Sakit Gaza yang nilainya sebesar 1 juta dolar.

Ketua Tim Bantuan di Lembaga Ulama Islam Aljazair, Yahya Shari mengatakan, perundingan yang berlangsung dengan pemerintah Mesir untuk memasukkan kafilah pemberian kemanusiaan ke Jalur Gaza menemukan jalan buntu.

Shari menambahkan dalam keteranganya kepada QudsPress kemarin Selasa (22/8/2017) bahwa ketika ini kafilah pemberian kemanusiaan terpaksa harus kembali ke Aljazair. Hal itu dilakukan biar pemberian itu tidak rusak sebab cuaca panas.

Shari menandaskan, pihaknya tidak akan mengalah dan tidak akan gagal. Kami akan terus bekerja membela Palestina.

Jalur Gaza telah diblokir oleh Israel melalui udara, darat dan laut semenjak 2007.

Dan semenjak presiden sah Mesir Muhammad Mursi dikudeta As-Sisi pada 2013, Mesir menutup permanen gerbang Rafah yang menjadi pintu masuk perbatasan Gaza-Mesir.

Jalur Gaza memiliki tujuh penyeberangan perbatasan yang menghubungkannya dengan dunia luar.

Enam di antaranya dikendalikan oleh Israel, sementara yang ketujuh - penyeberangan Rafah - dikendalikan oleh Mesir, yang telah ditutup semenjak penggulingan Presiden Muhammad Mursi. Hanya sesekali gerbang Rafah dibuka oleh rezim As-Sisi. Padahal pada periode Presiden Mursi, banyak sekali pemberian mengalir ke Gaza melalui pernyeberangan Rafah.

Laknat Yang Mahakuasa untuk As-Sisi dan pendukungnya.




Posting Komentar