Ads (728x90)


[PORTAL-ISLAM.ID] Pada Rabu (30/8) kemarin, setidaknya 4 kota besar di Turki melaksanakan agresi penolakan terhadap genosida yang dilakukan tentara Myanmar terhadap minoritas muslim Rohingya. Para demonstran menganggap dunia internasional berlaku tidak adil bahkan menutup mata. Para demonstran menekankan bahwa mereka tidak akan tinggal membisu melihat kejahatan ini terjadi.

Para demonstran berasal dari banyak sekali kalangan dan organisasi. Mereka sepakat menolak genosida terhadap muslim Rohingya dan menuntut dunia internasional segera turun tangan. Dalam agresi teraebut, dilakukan juga shalat Ghaib bagi korban yang meninggal. Menurut Abidin Ajar, salah seorang akseptor agresi di Timur Turki, tentara Myanmar dan para ekstremis Budha sudah melaksanakan pelanggaran berat dan sangat tidak manusiawi. Menurutnya, genosida yang dilakukan Myanmar sudah menjadi issue internasional, pembantaian yang terjadi di Myanmar dijadikan senjata dalam memerangi umat Islam di sana.

Di kota Van, wilayah ujung timur Turki, masyarakat juga melaksanakan agresi menentang genosida yang menimpa muslim Rohingya. Dalam kesempatan tersebut mereka juga melaksanakan shalat Ghaib. Di dinding masjid Umar bin Khattab, masjid utama di wilayah tersebut, terlihat goresan pena ayat Al Alquran surat Ibrahim ayat 42. Ayat tersebut ditulis dalam tiga bahasa, Arab, Turky dan Inggris.

"Dan janganlah sekali-kali kau [Muhammad] mengira, bahwa Yang Mahakuasa lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Yang Mahakuasa memberi tangguh kepada mereka hingga hari yang pada waktu itu mata [mereka] terbelalak." (QS Ibrahim: 42)

Para demonstran juga menggantung spanduk di dinding masjid dengan goresan pena "Hanya yang nuraninya rusak dan hatinya keras yang masih membisu melihat genosida terhadap muslim Rohingya".

Arkan Ozturks, ketua partai MHP untuk wilayah Manisa memberikan bahwa kewajiban kita sebagai insan untuk mendengar jeritan minoritas muslim Rohingya. Pesan ini disampaikannya kepada pemimpin dunia yang mendadak tuli terhadap kasus genosida ini. Ozturks juga memberikan rasa sedihnya melihat jawaban dunia internasional yang jauh dari kata layak. Menurutnya lagi, partainya akan terus memantau perkembangan pembantaian muslim Rohingya hingga kasus ini benar-benar tuntas diusut lembaga hukum internasional.

Aksi yang sama juga terjadi di beberapa kota lainnya menyerupai di Karaman, selatan Turky.

Adapun Erdogan sendiri sebagai presiden Turki pada Rabu lalu telah mengeluarkan sikap. Dirinya bersama rakyat Turki tidak akan meninggalkan muslim Rohingya sendirian menghadapi kedzoliman. Menurut Erdogan, Turki tidak akan mampu berdiam diri melihat kedzoliman di penggalan bumi manapun.

Seperti diketahui, semenjak 25 Agustus yang lalu militer Myanmar bersama ekstremis Budha kembali melaksanakan kejahatan kemanusiaan terhadap muslim Rohingya. Komisi Rohingya Eropa pada Senin lalu mengumumkan bahwa sudah sekitar tiga ribu muslim Rohingya meninggal, dan itu terjadi hanya dalam kurun tiga hari saja. Pada Oktober tahun lalu, sekitar 87 ribu muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh guna menyelamatkan diri dari pembantaian yang dilakukan militer Myanmar bersama para ekstremis Budha di sana.

Sumber: Turkeyalaan

Posting Komentar