Ads (728x90)

(Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman bertemu Tokoh Syiah Irak di Jeddah)

[PORTAL-ISLAM.ID] Riyadh - Menteri Arab Saudi urusan Teluk Arab, Thamer Al-Sabhan, menekankan pentingnya membedakan antara madzhab Syiah yang asli dengan iman radikal Khomeini.

Melalui akun twitternya Senin (31/07/2017), Menteri Arab Saudi itu mengatakan, “Aku meyakini bahwa kita harus membedakan antara madzhab syiah asli dengan iman radikal Khomeini yang baru.”

Pada postingan kedua, Al-Sabhan mengatakan, “Ekstrimis Sunni dan ekstrimis Syiah tidak membangun negara dan bangsa.”

“Moderasi, toleransi dan dialog merupakan yang harus menang untuk mencapai kepentingan yang lebih tinggi,” tambahnya.

Perlu diketahui, pimpinan Syiah Irak, Moqtada al-Sadar, melaksanakan kunjungan bersejarah ke Arab Saudi, Ahad (30/7/2017). Pada kunjungan tersebut, al-Sadar diterima eksklusif oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman di Jeddah.

Pertemuan antara tokoh Syiah dan pangeran Saudi ini ramai menjadi perbincangan. Pasalnya selama ini Arab Saudi sangat anti dengan Syiah, bahkan terlibat pertikaian yang keras menyerupai ikut memerangi Syiah Houthi di Yaman. Pemutusan relasi diplomatik dan embargo Qatar juga salah satu dalihnya ialah soal Syiah.

Sumber: Al-Watan News/Dakwatuna


Posting Komentar